Baju Abang None Jakarta menjadi salah satu pakaian yang banyak sekali di cari. Hal ini tidak terlepas dari perhelatan Abang None sendiri yang memang sangat melekat dan familiar untuk masyarakat Jakarta.
Akan tetapi, perlu kamu tahu bahwa tidak hanya baju Abang None saja yang bisa merepresentasikan budaya Betawi. Karena masih ada beberapa jenis baju adat lainnya. Apa saja? Yuk, perhatikan ulasannya berikut ini!
Sekilas Tentang Abang None
Gambar diambil dari pusat.Jakarta.go.id
Pada dasarnya, Abang None Jakarta adalah sebuah kontes untuk mencari duta pariwisata DKI Jakarta. Kontes ini mulai ada pada tahun 1968 dan secara rutin di gelar bahkan sampai hari ini.
Adanya kontes Abang None juga bukan tanpa tujuan. Karena sebenarnya, acara ini memiliki misi untuk bisa mempromosikan pariwisata dan budaya dari DKI Jakarta. Nah, pemenang Abang None Jakarta nantinya punya tugas tersebut.
Bersama dengan Gubernur DKI Jakarta atau Wakil Gubernur DKI Jakarta, mereka akan terlibat dalam berbagai acara kebudayaan.
Sejarah dan Asal Istilah Abang None
Gambar diambil dari Antaranews.com
Dalam bahasa Betawi, “Abang” adalah panggilan yang merujuk pada laki-laki yang lebih tua. Sementara. “None” adalah panggilan untuk perempuan yang lebih tua.
Di tahun 1968 dulu, sebenarnya acara ini hanya bertujuan untuk mencari None saja. Akan tetapi, kemudian Gubernur DKI Jakarta, H. Ali Sadikin pada saat itu meminta untuk adanya kontes Abang dan None.
Di tahun itu juga, H. Ali Sadikin menetapkan baju Abang None Jakarta yang berupa Kebaya Encim dan Baju Sadaria.
Syarat Menjadi Abang None Jakarta
Gambar diambil dari timur.jakarta.go.id
Ada beberapa persyaratan yang harus terpenuhi untuk bisa mendaftar menjadi peserta Abang None. Inilah syarat Abang None tersebut:
- Usia minimal 18 tahun maksimal 25 tahun
- WNI (Warga Negara Indonesia) dan punya KTP
- Tinggi badan minimal 170 cm (Abang) dan 165 cm (None)
- Sehat jasmani dan rohani
- Belum menikah
- Bebas dari narkoba
- Punya wawasan yang luas, bisa berbahasa asing, dan berkomunikasi dengan baik.
Baju Abang None Jakarta Kebaya Encim
Gambar diambil darikapanlagi.com
Ketika mengikuti perhelatan Abang None, maka pihak None akan menggunakan baju adat Betawi yang bernama Kebaya Encim. Ini adalah jenis kebaya yang sering para peserta gunakan untuk momen-momen budaya dan acara lain di Jakarta.
Bordiran yang ada di kebaya ini juga sangat khas, seperti bordiran berlubang yang memiliki sebutan Kerancang. Tampilan Kerancang di jaman dulu sangatlah lembut dan halus karena handmade.
Saat ini pembuatan Kerancang banyak memakai bantuan teknologi sehingga kurang halus. Bawahan Kebaya Encim adalah kain sarung yang bisa menggunakan berbagai model.
Mulai dari buket, kain pagi sore, pucuk rebung, tumbak, dan lain sebagainya. Sementara untuk selendang bertujuan agar menambah kesan rapi, resmi, dan wibawa untuk para wanita.
Baju Abang None Jakarta Sadaria
Gambar diambil dari Viva.co.id
Jika None menggunakan Kebaya Encim, maka Abang akan menggunakan baju Sadaria. Ini adalah baju koko yang memiliki kerah Shanghai dengan tinggi sekitar 3 cm sampai 4 cm.
Warna baju Sadaria umumnya adalah putih dan memiliki lengan yang panjang. Umumnya baju ini terbuat dari kain katun, tetapi ada juga Sadaria yang terbuat dari sutera alam linen atau kain sutera.
Baju Sadaria berkancing mulai dari atas sampai dengan bawah. Kamu juga akan menemukan saku di bagian kanan dan kiri bawah. Nantinya Abang akan mengenakan baju ini dengan 2 (dua) pilihan celana.
Pertama, celana panjang motif batik atau celana panjang gelap. Terakhir, Abang Jakarta juga akan mengenakan kopiah atau peci warna hitam polos dan juga kain sarung (cukin) yang tergantung di bagian leher.
Itulah ulasan mengenai baju Abang None Jakarta yang bisa kamu ketahui. Sangat menarik bukan informasi tentang baju ini? Semoga dengan informasi ini kamu jadi bisa semakin mengenal baju yang dikenakan Abang None Jakarta ya!